KITAB PUASA
723. Ibn Umar r.a. berkata: Ada beberapa sahabat
Nabi saw. telah diperlihatkan Lailatul Kadar dalam mimpi di malam dua
puluh tujuh, maka Nabi saw. bersabda: Aku perhatikan impianmu bertepatan
dalam malam dua puluh tujuh, maka siapa berusaha untuk mendapatkannya
hendaknya berusaha mencarinya pada malam dua puluh tujuh Ramadhan.
(Bukhari, Muslim).
724. Abu Said r.a. berkata: Kami i’tikaf bersama
Nabi saw. pada malam-malam pertengahan (11-20) Ramadhan, lalu keluar
pada pagi hari 20 (dua puluh) Ramadhan dan berkhotbah: Aku semalam
diperlihatkan Lailatul Kadar, kemudian dilupakan, karena itu kalian cari
pada malam-malam yang ganjil 21, 23, 25, 27, 29. Pada malam-malam yang
terakhir, dan aku diperlihatkan seakan-akan aku sujud di atas air dan
tanah, maka siapa yang i’tikaf bersama Nabi saw. hendaknya pulang. Maka
kami pulang dan tiada melihat sedikit awanpun di langit, tiba-tiba
datang awan dan turun hujan sehingga mengalir dari atas masjid yang
terbuat dari daun kurma, kemudian terdengar iqamat untuk shalat, maka
aku melihat Nabi saw. sujud di atas air dan tanah, sehingga aku melihat
bekas tanah yang menempel di dahi Nabi saw. (Bukhari, Muslim).
725. Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Biasa Nabi
saw. i’tikaf pada malam-malam pertengahan (11-20) Ramadhan, maka apabila
telah sore hari ke-20 Ramadhan beliau pulang ke rumah demikian pula
para sahabat yang mengikutinya. Kemudian pada saat yang biasanya pulang,
tiba-tiba berkhotbah dan bersabda: Aku biasa i’tikaf pada malam-malam
ini, kemudian terasa padaku untuk i’tikaf pada malam-malam akhir (21-30)
Ramadhan, maka siapa yang telah i’tikaf bersamaku tetaplah dalam
i’tikafnya, sebab aku telah diperlihatkan malam Lailatul Kadar kemudian
dilupakannya, karena itu kalian cari pada malam-malam ganjil
(21-23-25-27-29), aku ditunjukkan seakan-akan aku sujud di atas tanah
berair, tiba-tiba malam itu berawan dan hujan, sehingga bocor di masjid
terutama mushola Nabi saw. pada malam dua puluh satu, kemudian aku
melihat dengan mata kepalaku ketika Nabi saw. keluar dari shalat Subuh,
muka Nabi saw. berlumuran tanah berair (lumpu). (Bukhari, Muslim).
726. ‘Aisyah r.a. berkata: Biasa Rasulullah saw.
i’tikaf pada malam-malam sepuluh terakhir (21-30) Ramadhan dan bersabda:
Carilah malam Lailatul Kadar pada malam-malam terakhir (21-30)
Ramadhan. (Bukhari, Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar