Rabu, 16 Mei 2012

Dari PSK menjadi Wanita Harapan



Siapa bilang lokalisasi Dolly susah pengaturannya sehingga banyak kalangan yang ingin pemerintah menutup lokalisasi tertua di Surabaya ini. Padahal dengan perhatian serius dan menjadikan para Wanita Harapan ini menjadi bagaian dari keluarga masyarakat sekitar, membuat para WTS ini ingin segera insyaf dan pulang kampung. Hal ini seperti yang terjadi saat Karang Taruna Kecamatan Sawahan mengadakan peringatan Hari AIDS sedunia yang baru lalu.


Sebut saja Indah, salah satu wanita harapan yang turut menghadiri acara peringatan hari AIDS sedunia yang diadakan di depan Kecamatan Sawahan. Seusai mendengar paparan dari para nara sumber, Indah langsungmaju dan menyatakan keinginannya untuk berhenti menjadi PSK. Oleh para wartawan yang meliput saat itu keinginan Indah langsung di sampaikan pada Camat Sawahan.

Tak lama berselang, Camat Sawahan Dwi Purnomo bekerja sama dengan Wahana Visi dan sebuah Yayasan mengadakan pelatihan. Dalam sambutanya sang Camat mempersilahkan para wanita Harapan untuk menemui dikantornya bila ada uneg-uneg ingin memperbaiki diri. Dua hari setelah pelatihan itu, 2 PSK Dolly mendatangi ruang kerja Dwi Purnomo. Tujuannya ingin segera berhenti dan menjadi wanita baik-baik didesanya.

Oleh Dwi, kedua wanita itu diberi arahan agar masa depannya cerah, Indah dan Tatik(samaran) keesokan harinya pulang ke kampong halaman masing-masing. Menurut staf Kecamatan yang tidak mau disebut namanya menyatakan, kedua wanita harapan itu diberi saku oleh pak Camat. Besarnya sekitar 3 juta, itu uang pribadi pak Camat, tuturnya pada Dollynews.com.

Mendengar informasi itu, Dollynews.com langsung menemui Dwi Purnomo di ruang kerjanya. Saat dikonfirmasi mengenai kepulangan 2 PSK, Dwi menyatakan, ah itu sekedar uang saku untuk pulang kampong. Mengenai jumlahnya gak perlu saya sebut mas, saya iklas kok, yang bermanfaat bagi mereka, papar Camat yang terkenal santun namun tegas.

Masih Dwi, saat Pelatihan, mereka mengisi lembaran yang berisi tanggapan atas diadakannya pelatihan bagi mereka. Dalam tanggapan mereka pelatihan ini sangat positif, sehingga banyak yang ingin pulang kampong dan tidak menjual diri lagi. “banyak yang ingin insyaf segera dipulangkan, mereka berharap dana stimulant itu segera didapat untuk modal usaha di kampung” jelasnya, sambil mempersilahkan wartawan Dollynews.com menghitung berapa yang minta segera dipulangkan.

Sambil menghitung, Dollynews.com juga membaca beberapa statemen dari para PSK yang mebuat trenyuh. Bagaimana tidak, ternyata alasa ekonomi yang menjadi alas an utama mereka menjual diri. Ada yang sertifikat tanahnya digadaikan ke rentenir dan tanahnya mau disita karena jangka waktunya telah habis. Ada yang janda dengan anak 3 walau usia PSK tersebut baru 25 tahun. Utnuk menghidupi sang anak terpaksa menjual diri ke Dolly.

Setelah menghitung data yang ada, ternyata 50 PSK Dolly dan Jarak ingin segra mentas dari kemaksiatan, 87 PSK pikir-pikir karena banyaknya hutang yang harus dilunasi di desanya. Sementara itu Kusworo Tokoh masyarakat Sawahan merasa senang dengan ke 50 PSK yang ingin segera mentas dari lokalisasi Dolly. “saya senang pada mereka yang ingin segera keluar dari lokalisasi Dolly. Berarti pembinaan saya dan tokoh masyrakat lainnya beserta Muspika yang dikomandoi oleh pak Camat itu mengena. Untuk itu saya menghimbau agar pemerintah segera menurunkan dana stimulant yang pernah dijanjikan. Bila tidak segera diturunkan itu berdampak para PSK susah untuk dibina seperti ini” papar Kusworo yang juga pengurus Komisi Penanggulangan Aids Sawahan.

Masih Kusworo, Pemprov harus segera menindaklanjuti hal ini, jangan hanya gembar gembor mau nutup Dolly di media. Kalau Cuma ditutup tapi tidak diberi solusi, maka para PSK ini malah beroperasi di jalanan dan menjajakan diri via Facebook. Kalau hal ini terjadi, maka pemantauan Aids mereka akan sulit sekali. Bukan rahasia lagi, kalau jejaring social Facebook dan Freindster serta beberpa website dijadikan ajang menjajakan diri, jelas Kusworo yang juga seorang Journalis senior ini.

Sumber dari: Dollynews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar