Rabu, 16 Mei 2012

Pendidikan Seks




*Pergaulan remaja saat ini dapat dikatakan sudah sangat berlebihan dan mengkhawatirkan. Bahkan sudah dibilang menjerumus pada pergaulan bebas yang menyimpang dari nilai dan norma.
Beberapa kasus berkaitan dengan degradasi nilai tentang norma dan kehidupan remaja sudah berkali-kali terjadi. Mulai dari pelajar yang hamil diluar nikah, seks bebas, trafficking pemerkosaan, pembuatan vidio porno yang produsen pemain hingga konsumennya mayoritas dari kalangan pelajar.

Kejadian yang bersifat menyimpang ini bukanlah hal yang baru, hal itu sudah menjadi fenomena yang biasa kita saksikan. Maraknya penyimpangan perilaku dikalangan pelajar ini memunculkan wacana untuk memasukkan pendidikan seks, disekolah pada paenghujung tahun 2009-2010 Konon materi pendidikan seks ini dimasukkan melalui kurikulum penndidikan ditingkat menengah (SMP) dan (SMA).
inti dari pendidikan seks itu mencakup penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia dan bahaya penyakit kelamin,, bukan hanya mencakup fakta biologis bahkan juga menyuguhkan informasi dan keterampilan praktis soal berkencan, hubungan seks, dan solusi bila hamil serta penggunaan kontrasespsi,
Dari segi muatan materi yang disampaikan biasanya berisi gambar dan penjelasan vulgar, provokatif, bahkan bisa dikatakan tidak tepat sasaran karena ini lebih tepat untuk pasangan suami istri.
Yang ada justru memunculkan fenomena remaja yang belum menikah tapi malah aaktif melakukan kegiatan seks dan menggunakan alat kontrasepsi. "jiakalu yang digembar gemborkan mengenai pedidikan seks, tapi malah mengarah pada teknikmelakukan seks, maka bahaya sekali."

Tampaknya wacana itu menjadi kontrovesial sebagian mendukung dan sebagian menentang"
Kelompok yang mendukung beralasan melalui penidikan seks, remaja diharapkan mendapatkan informasi tentang seks.. dan juga untuk membentengi remaja dari pola pergaulan bebas.
Sebaliknya yang menentang beralasan. Ada yang mengatakan bahwa pendidikan seks bagi remaja merupakan ide yang prematur, karena anak secara psikologis belum tepat waktunya untuk mendapatkan pendidikan seks. Jika diterapkan remaja justru kian berani mengekspresikan pergaulan bebasnya tanpa merasa takut hamil, karena tahhu caranya untuk menghindari kehamilan meski seks dilakukan.

Bila dikaitkan dengan ajaran islam muncul perytanyaan: adakah dan perlukah pendidikan seks dalam islam?? Sesungguhnya bagi seorang muslim, fokus pendidikan anak agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas bukan pada pendidikan seksnya. Yang jauh lebih penting islam mengedepankan pada pendidikan akhlak atau etika. Pertanyaannya, sudahkah pendidikan akhlak tersebut diasampaikan kapada siswa secara serius??
Benteng terkuat bagi setiap insan agar tidak terjerumus dalam maksiat adalah akhlak. Akhlak merupakan implementasi dari sikap bertanggung jawab baik kepada Allah SWT, masyarakat ataupun dirinya sendiri.
Tanpa akhlak yang kuat yakinlah pendidikan seks justru semakin menjerumuskan remaja pada pergaulan yangkian liar.
allahua'lam bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar